TRIBUN-VIDEO.COM- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan kesedihan yang mendalam atas tindakan tak sengaja yang dilakukan tentaranya.
Yakni, pasukan tentaranya secara keliru membunuh tiga sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas, Jumat (15/12/2023).
"Bersama seluruh rakyat Israel, saya menundukkan kepala dalam kesedihan yang mendalam dan berduka atas jatuhnya tiga putra tercinta kami yang diculik, di antaranya Yotam Chaim dan Samer Fouad al-Talalka."
Atas kejadian tersebut, Benjamin Netanyahu menyebut insiden itu sebagai tragedi yang tak tertahankan.
Sementara itu, militer Israel menyatakan belasungkawa terhadap keluarga ketiga sandera tersebut.
Selain itu mereka menyatakan akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Diketahui, ketiga sandera tersebut ialah Yotam Haim (28), Samer Al-Talalka (25), dan Alon Shamriz (26).
Mereka yang diculik Hamas pada Sabtu (7/10/2023) itu telah berhasil melarikan diri dari penawanan Hamas.
Lantas, ketiganya tengah berusaha menyelamatkan diri saat pasukan pertahanan Israel (IDF) salah mengidentifikasi mereka sebagai pasukan musuh.
Akhirnya, ketiga tawanan Israel itu justru terkena tembakan dan tewas di tangan IDF.
Merespons kabar tersebut Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang yang mewakili keluarga para sandera menyampaikan belasungkawa.
Menurut Forum Keluarga tersebut, Yotam merupakan musisi berbakat dan penggemar musik metal berdedikasi yang mengidolakan band Megadeth.
Sementara itu, Samer merupakan sosok yang hobi bepergian dengan sepeda motor.
Kemudian, Alon merupakan sosok yang berkepribadian baik dan merupakan penggemar bola basket yang berdedikasi.
"Yotam adalah musisi berbakat dan penggemar musik metal berdedikasi yang mengidolakan band Megadeth" dan "Samer adalah seorang pengendara sepeda motor yang gemar berkendara keliling pedesaan dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya." Forum tersebut mengatakan "Keluarga dan teman-teman Alon menggambarkannya sebagai pecinta kehidupan dan penggemar bola basket yang berdedikasi."
Sebagai informasi, belakangan ini Israel masih gencar melakukan serangan melawan Hamas di Gaza.
Sebelumnya, Rabu lalu tentara Israel mengumumkan kekalahan saat melakukan pertempuran.
Yakni, sekira 10 tentara IDF tewas dalam serangan yang berlangsung selama 24 jam.
Diketahui, serangan Israel itu untuk melakukan balas dendam atas tindakan Hamas pada awal Oktober lalu.
Pasalnya, Hamas secara mendadak menggunakan roketnya untuk membombardir wilayah Israel selatan hingga menewaskan 1.200 orang.
Di waktu yang bersamaan, Hamas juga menyandera 240 warga Israel dan asing.
Lantas sejak awal Oktober hingga pertengahan Desember 2023, IDF terus berupaya melancarkan serangan balik.
Hal itu dilakukan dalam upaya membebaskan ratusan tawanan yang masih disandera Hamas di Gaza.
Adapun lebih dari 100 warga Israel dan asing sebelumnya sudah dibebaskan Hamas selama gencatan senjata yang berlangsung selama seminggu.
Gancatan senjata tersebut dimulai sejak Jumat (24/11) dan berakhir pada Jumat (1/12/2023).
Dilaporkan, Hamas membebaskan lebih dari 100 perempuan, anak-anak dan orang asing yang ditahan di Gaza.
Kemudian sebagai imbalannya, Israel membebaskan sekira 240 warga Palestina yang telah lama di tahan di penjara negara yahudi.
Menurut otoritas kesehatan Gaza lebih dari 18.000 orang dipastikan tewas.
Sementara itu, ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
(Tribun-Video.com/timesnownews.com)
Host: Adilla Risna
VP: Salim Maula
Artikel ini telah tayang di timesnownews.com dengan judul " Benjamin Netanyahu: 'Saya menundukkan kepala dalam kesedihan yang mendalam' atas sandera Israel yang tidak disengaja' meninggal"
https://www.timesnownews.com/world/un...
https://news.yahoo.com/israeli-armed-...