TRIBUN-VIDEO.COM- Duta Besar Israel untuk Rusia Alexander Ben Zvi mengatakan, gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada tahun baru tak akan tercapai.
Hal tersebut diyakininya, lantaran pemerintah dan pasukan tentara Israel memiliki tujuan yang belum tercapai.
Yakni, pasukan IDF akan terus berupaya menumpas dan menghancurkan struktur Hamas.
Selain itu, IDF juga tengah bergerilya menyelamatkan semua sandera yang masih ditahan di Gaza.
Menurut Alexander, serangan akan terus dilakukan lantaran Israel tak akan merayakan Natal dalam kondisi saat ini.
"Tidak, menurut saya tidak, karena kami memiliki dua tujuan, yang selalu saya ulangi. Isinya tentang penghancuran struktur teroris Hamas dan pembebasan semua sandera kami," dia berkata.
"Inilah dua tujuan yang harus kita capai," Lanjut Zvi. "Lagi pula, baik kami maupun Hamas tidak merayakan Natal pada waktu seperti ini. Kami merayakan Tahun Baru di bulan September. Secara keseluruhan, hal ini bukanlah alasan untuk menghentikan operasi militer.”
"tidak akan ada pertanyaan yang diajukan jika Hamas memutuskan untuk meletakkan senjata."
"Namun, saya tidak melihat perspektif seperti itu saat ini," Zvi mengatakan, seraya menambahkan bahwa beberapa pihak melakukan upaya "mengarah pada gencatan senjata, bukannya gencatan senjata."
"Kata gencatan senjata tidak cocok di sini. Pembicaraan tersebut adalah tentang gencatan senjata atau penghentian sementara operasi tempur, yang saya tidak perkirakan pada tahap ini,” tambah duta besar.
Sebelumnya, pasukan pertahanan Israel melancarkan lebih banyak serangan udara pada Kamis (14/12) di Jalur Gaza.
Bersamaan dengan itu, pejabat tinggi Gedung Putih berencana membahas tahap berikutnya dalam perang Israel melawan Hamas.
Selain itu pejabat Gedung Putih turut membahas upaya-upaya untuk melindungi warga sipil Palestina yang terperangkap dalam pertempuran.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan, ia juga akan membahas seruan kepada Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom.
Hal itu akan memperluas arus bantuan yang saat ini hanya melalui perlintasan Rafah.
Dilaporkan, pekan ini Israel memulai inspeksi kargo bantuan di Kerem Shalom, namun pengiriman itu masih harus melalui Rafah.
“Ini adalah tujuan kami, dan Israel mengatakan ini tujuan mereka, tetapi yang terpenting adalah hasilnya,” kata Kirby.
Sebagai informasi, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina.
Atas kondisi tersebut Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres kembali memperingatkan korban di pihak warga sipil di Gaza akibat serangan rezim Zionis Israel.
Antonio Guterres menyatakan, eskalasi angka kematian di Jalur Gaza akibat serangan Israel belum pernah terjadi sebelumnya.
Di sisi lain Guterres kekhawatirannya atas eskalasi tensi di Tepi Barat pendudukan termasuk Quds Timur.
Pihaknya menilai penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tidak mungkin dilakukan mengingat kondisi saat ini di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza Kamis (14/12/2023) mengumumkan, jumlah syuhada sejak awal serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober hingga kini mencapai 18.787 orang.
Selain itu, jumlah korban terluka di pihak warga sipil Gaza mencapai 50.897 orang.
Berdasarkan data PBB, hampir 1,9 juta warga Palestina, yakni 85 persen populasi di Jalur Gaza mengungsi sejak awal perang.
(Tribun-Video.com/tass.com)
Host: Adilla Risna
VP: Salim Maula
Artikel ini telah tayang di tass.com dengan judul "Kemungkinan gencatan senjata ‘Tahun Baru’ di Jalur Gaza tidak terlihat – duta besar Israel"
https://tass.com/world/1722157
https://parstoday.ir/id/news/world-i1...